Translate

Panji Sang Petualang ungkap Ciri Ular Piton yang Bisa Menelan Manusia. Perhatikan Bagian ininya


Baru-baru ini, terjadi peristiwa mengerikan soal perempuan yang ditelan bulat-bulat ular piton, di Sulawesi Tenggara.

Seperti yang ramai diberitakan, Wa Tiba dinyatakan menghilang tak pulang ke rumah.

Ia kemudian ditemukan setelah warga menemukan ular piton raksasa di kebun.

Rupanya, dalam tubuh ular piton itu ada Wa Tiba di dalamnya.

Kejadian mengerikan ini bikin geger orang Sulawesi, termasuk netizen.

Rupanya, kejadian ini bukan hanya terjadi kali ini saja.

Dilansir Tribunjabar.id dari akun Instagra @panjipetualang_real, kabur seperti ini kerap terjadi di Sulawesi.

Menurut Panji, padahal ular jenis retic besar ini lebih banyak berada di Sumatera dan Kalimantan.

Lalu, mengapa kasus ular menelan manusia lebih sering terjadi di Sulawesi?

Sang Panji Petualang pun memaparkan hasil analisisnya.

Ada empat faktor yang menjadi penyebabnya.

Mulai dari karakter ular yang lebih agresif, kerusakan habitat, dan kekurangan makanan.

Berikut ini penjelasan Panji Petualang selengkapnya, yang ditulis di akun Instagram-nya.

"Akhir2 ini sering banget denger kabar Retic python nelen orang...

Kasus nya sering terjadi di sulawesi.. Padahal ular jenis retic besar di ketahui banyak di sumatera dan kalimantan.

Kalo yang saya perhatiin faktor nya karena ini

1 ular jenis python reticulatus dari sulawesi karakter nya lebih agresif ketimbang dari tempat lain,

2.kerusakan habitat dan kurangnya makanan

3.ular python berburu dengan cara menunggu dan menggunakan indra jacobson untuk mereka mengetahui di mana mangsanya,

ular python juga punya semacam sensor yang bisa melihat darah panas (contoh manusia)ketika python berhasil nerkam korban secara sembunyi2

alhasil korban gak akan bisa lagi melawan karena setelah menerkam python akan melilit dengan kuat,mereka bisa ngerasain nafas korban nya nah kalo mangsanya masih nafas lilitan nya terus di buat kuat sampe mangsanya mati lemas kehabisan nafas.

4. Pada dasarnya hewan takut pada manusia namun dalam keadaan lapar dan yang lewat manusia ya gak ada pilihan untuk si ular untuk makan manusia atau dia lapar.

5.ular bisa nelan manusia ketika kepala nya sama ukuran nya dengan telapak tangan kita."

Nasib Wa Tiba benar-benar tragis.

Maksud hati ini menengok kebunnya, perempuan asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, itu justru ditelan seekor ular piton sepanjang 8 meter.

Diperkirakan Tiba ditelan ular antara Kamis (14/6) petang hingga Jumat (15/6) subuh saat malam takbiran.

Lepas dari itu, beberapa kalangan meyakini Pulau Sulawesi adalah kerajaan bagi ular piton, lebih-lebih wilayah Sulawesi Barat.

Tiga (Mamuju, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah) dari enam kabupaten di sana termasuk “sarang” ular piton terbesar di Indonesia.

Polisi Kehutanan (Polhut) Resort Mamuju, mengungkapkan hampir semua titik wilayah Mamuju Tengah terdapat ular piton atau ular sanca kembang.

Bidang Konserfasi Sumber Daya Alam, Polhut Resort Mamuju, Hardi, kepada TribunSulbar.com setahun yang lalu mengatakan, hampir semua wilayah di Mamuju Tenga itu terdapat ular piton atau sanca.”

“Apalagi dikanal-kanal kebun sawit itu hampir semua ditempati,” tambahnya

Ia mengungkapkan, daerah Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, merupakan daerah yang paling banyak ular Piton menyebar.

Menyebarnya ular Piton di wilayah tersebut, dikarenakan habitatnya terganggu.

“Gara-gara habitatnya ini terganggu oleh pembukaan lahan sawit, makanya menyebar dan hampir semua wilayah di Mateng terdapat, apalagi di Salubiro,” paparnya

Ia mengatakan Piton paling sering terlihat diwilayah tersebut saat memasuki musim kemarau dan hujan.

“Kalau sudah musim kemarau dan hujan pasti banyak bermunculan,” ujarnya.

Berdasarkan data Bidang Konserfasi Sumber Daya Alam Polhut Sulbar, Sulbar merupakan salah satu wilayah habitat Ular Piton terbanyak di Indonesia.

“Memang di Sulbar banyak apalagi wilayah Mamuju, bahkan Sulbar memiliki kuota perdagangan sekitar 1.000 per tahun khusus ular sanca atau piton,” jelasnya

Ia menuturkan, ular sanca atau piton, belum dilindungi, sehingga hampir di seluruh wilayah Sulbar, utamanya di wilayah Mamuju sering terjadi penangkapan.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan hampir disemua rawa dan kanal-kanal di Mamuju ditempati ular.

Editor: Rio Batubara
close
Close Klik 2x
Selamat Datang